Uncategorized

BRIN Melihat Teknologi Kendaraan Listrik Belum Mapan

BRIN Melihat Teknologi Kendaraan Listrik Belum Mapan

Jakarta: Tubuh Penelitian dan https://wulingjakartaarista.com/ Inovasi Nasional (BRIN) melihat ekosistem kendaraan listrik di dunia, termasuk Indonesia, saat ini belum juga masak karena kebatasan tehnologi. Masalah paling besar ialah battery kendaraan listrik yang masih belum mapan saat simpan listrik dan relatif singkat rusak jika dibanding umur gunakan mobil tersebut.

“Saat pengecasan kelamaan, hingga untuk saat ini kendaraan listrik tetap jadi pilihan untuk fragmen tertentu yang sudah bisa dan siap dengan kendaraan listrik, contohnya beberapa orang yang punyai rumah tapak,” kata Kepala Tubuh Penelitian dan Inovasi Nasional (BRIN), Seperti Tri Handoko, d ikutip dari Di antara.

Untuk customer yang memiliki rumah tapak, mereka bisa isi kembali battery lebih bebas kapan pun. Dan pemilik kendaraan listrik yang tinggal di apartemen akan kesusahan saat mengecas battery. Disamping itu, kendaraan listrik selama ini lebih condong digunakan untuk daerah perkotaan tidak untuk pengerahan jarak jauh.

Handoko memberikan contoh di Amerika Serikat, beberapa masalah itu sama juga terjadi. Warga yang ada di sub-area dan harus pulang-pergi tempuh jarak yang lumayan jauh tidak dapat mengoptimalkan kendaraan listrik.
“Ringkas (kendaraan listrik) tetap di tingkat secondary car,” katanya.

Selanjutnya Handoko mengutarakan permasalahan kendaraan listrik seterusnya yang belum dipecahkan ialah proses mode usaha kendaraan listrik sisa.

Di luar negeri, beberapa orang menggunakan mobil dengan transisi sepuluh tahun dan sebagai besar dibuang jika sudah melalui transisi itu. Tetapi, di Indonesia transisi satu dasawarsa usia kendaraan tidak berlaku dan kendaraan sisa tetap memiliki nilai yang lebih tinggi.

Dalam kasus kendaraan listrik notabene harga paling besar ada di battery. Jika mobil dengan bahan bakar minyak masih jaya, karena itu harga kendaraan listrik sisa malah jatuh. Keadaan ini bisa memunculkan berbagai pemahaman untuk beberapa pemilik kendaraan listrik mengenai nilai jual kendaraan listrik mereka.

“Itu akan memunculkan back fire yang buruk untuk perubahan mobil listrik. Kita harus cepat membuat proses untuk mengantisipasi karena kendaraan listrik baru sekian tahun, tahun ke-8, dan tahun ke-10 permasalahan ini tentu ada,” tandas Handoko.

Proyek Apple Car Kembali dengan Setuju Prospektif bersama Toyota

Raksasa tehnologi itu membidik penyeluncuran pada 2024.
Waktu bergulir, tetapi isu masalah munculnya Apple Car terus banyak muncul pada media online.

Ini kali, gantian DigiTimes yang memberikan laporan jika raksasa tehnologi itu lagi ada di Asia untuk berjumpa dengan perwakilan Toyota, dan mengulas berkenaan kekuatan bekerja sama.

Tujuan Apple ialah temukan partner terpercaya dan kompak dari bidang otomotif, dalam usaha mengeluarkan kendaraan produksi pertama mereka pada 2024.

Sayang, detil masalah ini masih sangat sangat jarang, dan kami tidak mengetahui kapan atau di mana ke-2 faksi akan berjumpa mengulas proyek berambisi itu.

Meskipun begitu, satu perihal bagus yang disampaikan DigiTimes ialah jika konsentrasi dialog kemungkinan berkenaan suplai battery.

Ya, semenjak awal, proyek Apple Car memang direncanakan sebagai kendaraan yang seutuhnya berkekuatan listrik.

Back to list