1. Bangunan Berbentuk Rumah Adat Melayu Riau
Dari luar bangunan museum ini, Anda telah dibikin Mahjong kagum dengan gedungnya yang berupa tempat tinggal panggung berdiri dengan megah. Bentuk bangunan ini merupakan bentuk tempat tinggal tradisi Melayu Riau. Lengkap dengan ornamen-ornamen tradisional khas tradisi Melayu Riau.
Dibalut dengan warna kuning dan hijau, halaman museum ini dihiasi oleh miniatur alat untuk mengebor minyak yang merupakan lambang eksplorasi minyak di provinsi Riau. Terdapat pula prasasti nama gedung bertuliskan Museum Daerah Sang Nila Utama yang dihiasi atap khas tradisi Melayu Riau lengkap dengan ukirannya.
2. Pusat Studi Adat dan Budaya Melayu Riau
Benda koleksi di dalam museum Slot Bet 100 Rupiah ini sebagian besar diisi oleh benda-benda tradisi Melayu Riau. Benda-benda tersebut antara lain alat musik tradisional Riau, baju dan baju tradisi Melayu Riau, terhitung pula baju dan alat-alat ritual pernikahan, tak lupa terhitung alat permainan tradisional.
Berbagai baju tradisional Melayu Riau dari berbagai tempat di Riau dikumpulkan dan dipajang di dalam lemari kaca. Lemari ini di letakkan berjajar di selama koridor. Ada pula pelaminan yang mewah dan megah dengan berbagai ukiran dan hiasan khas tradisi Melayu Riau. Tak lupa baju pernikahan dipajang di kurang lebih pelaminan.
3. Benda Koleksi yang Lengkap
Saat memasuki gedung museum dari pintu masuk di lantai dua, telah tersaji benda-benda yang menggambarkan peristiwa yang berlangsung di Riau. Seperti peralatan-peralatan yang digunakan oleh penduduk Sakai pada jaman dahulu. Peralatan ini menunjukkan perkembangan teknologi dari tradisional sampai modern.
Ada terhitung foto-foto gubernur Riau lengkap dengan sinyal jasa dan medali. Ditambah dengan kumpulan mata duit koin yang digunakan sebagai alat pembayaran pada jaman dahulu. Benda-benda ini merupakan koleksi golongan numismatika dan heraldika.
Ada replika dari candi Muara Takus dan replika tempat tinggal tradisi yang bentuk arsitekturnya serupa bangunan museum. Untuk peninggalan etnologika terkandung guci-guci peninggalan kerajaan Melayu yang ditemukan di dasar laut, diduga berasal dari kapal yang digunakan sebagai armada perang di Selat Malaka.
Benda-benda arkeologika terhitung terkandung di museum ini berupa benda-benda galian salah satunya adalah tengkorak dan kerangka. Yang unik adalah kayu yang berupa layaknya tempat tinggal keong dengan ukiran-ukiran di permukaannya.
Benda-benda keramologika di dalam museum ini menunjukan peradaban penduduk Melayu Riau pada jaman dahulu yakni berupa gerabah dan guci-guci dari tanah liat. Terdapat pula prasasti yang menggambarkan masuknya agama Hindu yang sesudah itu disusul dengan agama islam, prasasti ini merupakan karya sastra pada jaman dahulu.
Tak cuma lengkap dengan peninggalan budaya yang khas, di museum ini terhitung menyimpan peralatan peninggalan Belanda yang telah modern. Benda-benda tersebut antara lain teropong, tustel atau kamera yang memanfaatkan film, telpon engkol yang unik dengan angka-angka yang diputar, dan juga senjata api.
Berbagai karya seni tak terlewat dipajang rapi di dalam museum ini. Karya seni tersebut berupa wayang-wayang kulit tradisional dan terhitung topeng-topeng khas Jawa yang dilukis dengan berbagai ekspresi, umumnya digunakan oleh para penari Jawa waktu menampilkan sebuah tarian.
Replika masjid Sultan Riau Penyengat terhitung muncul di dalam museum ini dan terletak rapi di dalam kotak kaca. Masjid Sultan Riau Penyengat ini merupakan masjid tertua di Riau yang dibangun pada tahun 1832 silam. Masjid ini terhitung merupakan salah satu ikon provinsi Riau