Sektor Pendidikan Tinggi Memainkan Peran Penting Tingkatkan Daya Saing Bangsa
Saat hadapi Revolusi Industri 4.0, bidang pendidikan tinggi mainkan peranan penting untuk memberikan dukungan ekonomi bangsa dan tingkatkan daya saing bangsa. Perguruan tinggi diharap bisa terus tingkatkan kualitas dan kualitas pendidikan tinggi supaya sanggup menghasilkan lulusan yang berkualitas.
“Bukan hanya dengan ilmu pengetahuan saja, mahasiswa harus juga memiliki kekuatan ‘hard skill’ dan kekuatan ‘soft skill’ yang bagus untuk siap hadapi zaman revolusi industri ke-4 saat ini,” tutur Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im pada pembukaan pertemuan Asia Pacific Quality Network (APQN) Global Summit 2018 di Hotel Anvaya Beach Ressort Denpasar, Bali, Senin (28/8).
Pertemuan tahunan APQN Global Summit 2018 ke-3 ini ambil topik “Agunan Kualitas untuk Pendidikan Tinggi 4.0 – Permasalahan dan Rintangan”, didatangi oleh sejumlah rektor perguruan tinggi, pimpinan perguruan tinggi, pimpinan Tubuh Agunan Kualitas External, dan pimpinan Instansi Legalisasi https://lazsakinah.org/ dan Perguruan Tinggi di Beberapa negara teritori Asia-Pasifik. Pertemuan ini mendatangkan beberapa pembicara pakar dan pegiat di bagian agunan kualitas pendidikan tinggi internasional.
Presiden Asia Pacific Quality Network (APQN) Jianxin Zhang menjelaskan, semenjak tahun 2016, APQN sudah sukses mengadakan dua pertemuan Asia Pacific Global Summit (APGS) di Taiwan dan India. Pertemuan itu menghasilkan sejumlah inovasi-terobasan untuk lebih memajukan agunan kualitas dalam pendidikan tinggi di semua teritori Asia-Pasifik.
“Walaupun baru berumur tiga tahun, tapi kita memiliki semangat untuk memberikan dampak yang positif dan berperan pada agunan kualitas di pendidikan tinggi di teritori Asia-Pasifik. Kami sangat suka memiliki peserta dari berbagai negara seperti Australia, Kamboja, Cina, Jepang, Malaysia, Filipina, Rusia, Thailand, Timor Leste, Tonga, dan Indonesia,” sebut Jianxin Zhang.
Ketua Dewan Eksekutif Tubuh Legalisasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang sebagai Presiden ASEAN Quality Assurance Network (AQAN), T. Basaruddin, menjelaskan jika pertemuan AQPN Global Summit sudah dipandang seperti salah satunya acara internasional tahunan yang terpenting di bagian agunan kualitas untuk pendidikan tinggi.
“Agunan kualitas dalam pendidikan tinggi sudah jadi permasalahan global. Lembaga pendidikan tinggi di penjuru dunia saat ini juga memusatkan permasalahan ini untuk membuat dan menerapkan sistem dan mekanisme agunan kualitas yang baru untuk nantinya,” sambungnya.
Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im dalam sambutannya sampaikan, saat hadapi zaman revolusi industri ke-4, Kemenristekdikti sudah ambil beberapa langkah progresif, seperti bawa inovasi dan kewiraswastaan ke mekanisme di perguruan tinggi, menggerakkan dan memberikan fasilitas lembaga pendidikan tinggi untuk buka program studi yang berinovatif, dan memperantai ketimpangan di antara kampus dengan industri.
“Kami terus tingkatkan tata urus perguruan tinggi, baik dari segi transparan, adil, responsibilitas, dan bertanggungjawab, supaya mereka lebih siap jadi perguruan tinggi yang berkualitas tanpa lupakan kualitas pendidikan tinggi,” tambah Ainun.